Selamat Datang di Dokter-Sains Blog
Selamat Datang di Dokter Sains Blog. Dokter Sains Blog ini saya buat dengan maksud mengajak kepedulian kita dalam Pelestarian Lingkungan Hidup.


Pelestarian Lingkungan Hidup bukan demi Paus Bungkuk, bukan demi Penyu Belimbing, dan bukan juga demi Badak Jawa, tetapi demi kelangsungan hidup manusia sendiri. Mari kita sinsingkan baju, gerakkan tangan, ubah hidup kita jadi lebih bermakna dengan melestarikan lingkungan hidup.

Demikian maksud dibuatnya Dokter Sains Blog. Mohon saran dan masukkan netter sekalian untuk peningkatan blog ini. Terimakasih.

Minggu, 14 November 2010

Peran Remaja dalam Upaya Pelestarian Lingkungan

Remaja adalah sosok orang yang masih tergolong muda dan masih memiliki masa depan yang panjang. Sebuah usia yang potensial dalam membangun dan menjaga lingkungan. Remaja yang sekarang ini kita kenal dengan banyaknya kenakalan remaja, sekarang dapat di tanggulangi dengan ikut peran aktif dalam upaya pelestarian lingkungan. Remaja masa kini yang cenderung acuh tak acuh terhadap lingkungannya masing-masing dapat dicontohkan oleh pembimbingan orang dewasa dalam hal itu, maka remaja-remaja tersebut perlu dibekali dengan wawasan yang memadai dalam bidang pelestarian lingkungan seperti program green school pada sekolah-sekolah berlahan luas.

Program ini sangat bermanfaat baik di lingkungan maupun jiwa remaja yang akan menumbuhkan jiwa cinta lingkungan. Program ini semacam kegiatan wajib yang dilakukan oleh siswa untuk menanam, memelihara, merawat, dan mengelola tanah dan tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada jam-jam tertentu, misalnya jam istirahat atau hari jum’at. Warna hijau yang diciptakan oleh tanaman dan pepohonan hasil tanaman siswa-siswi tadi memberikan sensasi sejuk dan asri dan memberikan sensasi sejuk dan asri dan lebihnya warna hijau dapat meningkatkan kerja otak dan semangat.

Program selanjutnya adalah kegiatan Jumsih (jum’at bersih). Kegiatan ini semacam kerja bakti sederhana yang diselenggarakan oleh pihak sekolah yang bertujuan menciptakan lingkungan sekolah dan sekitarnya bersih dan terawatt. Program ini juga menambah rasa cinta remaja pada lingkungan. Program Jumsih ini biasa dilakukan oleh siswa baik SD, SMP, hingga SMA. Suasana yang bersih dan asri juga dapat memeberikan semangat dan mood yang baik bagi remaja dan orang dewasa, suasana yang bersih juga dapat terhindar dari kuman dan bakteri berbahaya.

Upaya pelestarian lingkungan yang melibatkan remaja selanjutnya “ant operation”, kita sering menyebutnya operasi semut. Operasi semut adalah kerja bakti sejenak yang dilakukan di awal jam pelajaran, contohnya : memungut sampah sekitar bangku siswa dan membersihkan sampah di dalam laci bangku siswa hingga menyapu lantai. Program ini tetap bertujuan menciptakan lingkungan yang bersih. Dengan memungut dan membersihkan sampah sekitar bangku dan dalam laci bangku dapat mengurangi penyakit demam berdarah dan muntaber yang tersebar melalui sampah dan nyamuk. Tapi sayangnya, kini program ini hamper punah dengan majunya teknologi seperti Dust Absober dan Air Lux.

Upaya yang terakhir adalah piket harian. Piket juga sudah termasuk umum dalam KBM di Indonesia baik siswa SD, SMP, SMA dalam KBM, ekstrakulikuler, les, PMR, OSIS, dan Pramuka semua melakukan kegiatan piket yang bertujuan sama menciptakan lingkungan bersih dan asri. Piket yang ditulis di sini adalah dalam konteks membersihkan kelas atau ruangan yang dipakai dengan diatur oleh suatu rancangan jadwal. Jadwal piket ini biasa di temple di dinding atau pintu ruangan yang digunakan.

Program-program diatas adalah cara atau peran aktif yang dilakukan remaja. Remaja yang secara umum masih memiliki pikiran yang hanya berisi tentang hal-hal yang gak penting dan tidak rasional ini dapat ditingkatkan dengan cara-cara diatas. Di bawah ini merupakan alasan remaja malas dalam menjaga kebersihan lingkungan, adalah :

1. Bad Mood
Maka orang dewasa harus menyesuaikan di depan remaja (siswa) dengan cara menyelenggarakan bermain sambil belajar, atau program bersih lainnya.
2. Tingkat Kesadaran yang rendah.
3. Suasana yang kurang menarik.
4. Lelah yang berujung malas.
5. Adanya pikiran kuno dan merasa paling modern.
6. Tidak memiliki sifat ikut berpartisipasi.
7. Memiliki sifat acuh tak acuh terhadap lingkungan, dan
8. Kurangnya bimbingan.

Kiranya untuk dapat melaksanakan semua kegiatan dalam upaya pelestarian lingkungan itu ada tiga hal yang menjadai catatan untuk kita semua, yaitu 3-D.
1. Dimulai dari yang kecil,
2. Dimulai dari diri sendiri, dan
3. Dimulai dari sekarang

oleh Dinie Wulan Wicaksani

Baca Selengkapnya

Jumat, 29 Oktober 2010

Stop Global Warming dengan Internet

Dewasa ini, internet telah menjadi kebutuhan yang penting bagi banyak orang. Dengan teknologi informasi tersebut kita dapat mengakses dan menemukan segala jenis informasi di seluruh dunia dengan cepat, mudah, dan pastinya juga simpel. Kebutuhan akan internet berdampak langsung pada peningkatan jumlah pemakai setiap tahun di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri jumlah pemakai internet untuk 2008 mencapai 25 juta atau sekitar 10 persen dari total penduduk, tumbuh 1000 persen di bandingkan dengan tahun 2000 yang penggunanya hanya berkisar 2 juta orang.

Semenjak kemunculannya pada tahun 1966, internet secara pelan-pelan merubah cara kita mengunyah informasi. Kini, makin banyak orang – termasuk saya sendiri – lebih asyik dan nyaman membaca informasi melalui media online, dan bukan melalui media cetak seperti buku, majalah dan koran. Tanpa disadari, kebiasaan mengkonsumsi berita online ini berdampak sangat baik untuk keselamatan bumi. Salah satunya adalah pengurangan pemakaian kertas.Seperti yang kita ketahui bahwa kertas merupakan bahan baku dari industri media cetak dan perbukuan. Untuk mengolahnya diperlukan kayu yang kemudian diolah menjadi pulp (bubur kertas). Ribuan industri media cetak (koran, majalah, buku, tabloid,dll) di dunia dengan oplah jutaan eksemplar setiap harinya memerlukann ribuan ton kertas sebagai bahan utama per harinya. Itu artinya dibutuhkan ribuan pohon hanya untuk mensupplay bahan baku di industri tersebut.

Tak sampai di situ saja. Diseluruh bidang industri di dunia pasti memerlukan kertas sebagai media operasional. Mulai untuk kegiatan transaksi jual-beli, kegiatan operasional, media untuk standard operating procedure, dan kegiatan komunikasi antar bagian dan perusahaan.

Kini dengan internet media cetak bisa diubah dalam bentuk e-paper (koran elektronik). Dengan e-paper penggunaan bahan baku kertas tidak diperlukan sama sekali. Karena e-paper medianya dalam bentuk softcopy. Dan distribusi informasinya melalui jaringan internet yang biayanya jauh lebih murah dibandingkan distribusi konvensional.

Demikian juga dengan industri perbukuan. Kini sudah ada teknologi digital yang bisa membuat buku dalam format ebook (buku elektronik). Dengan ebook maka penerbit bisa menerbitkan bukunya dalam bentuk softcopy. Dan tidak memerlukan kertas sama sekali. Ebook bisa disimpan dalam media simpan seperti, hard disk computer, CD, atau flash disk yang jauh lebih simpel.

Seperti yang dituliskan Wahyudi dalam “Revolusi Digital Konstribusi Nyata terhadap Pencegahan Pemanasan Global”bahwa dengan ebook penerbit bisa menekan biaya produksi hingga 99%, karena ebook tidak memerlukan bahan baku kertas sama sekali dan juga biaya percetakan. Kelebihan lain dari ebook adalah sangat mudah didistribusikan dan tidak memerlukan tempat yang besar untuk menyimpannya.

Oleh karena itu, penggunaan internet ternyata sangat membantu untuk mengurangi efek global warming. Salah satunya adalah terselamatkannya ribuan pohon yang digunakan untuk pembuatan kertas.

Oleh Zahid Fauzi .R.

Baca Selengkapnya

Kamis, 28 Oktober 2010

Air, Air & Air

Berapa jumlah air di Bumi ? Berapa banyak kapasitas air yang terpakai? Apakah air tiap tahun berkurang?
Air adalah zat, materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi. Lebih dari setengah permukaan Bumi ditutupi oleh air. Air sebagaian besar terdapat di laut, sungai, danau, es kutub, puncak gunung,awan dan sebagainya. Jumlah mereka tidak pernah berkurang. Air tidak pernah lenyap karena melalui siklusnya, jumlah air tiap tahun tidak akan pernah berkurang.
Dari sisi kehidupan,semua makhluk hidup pastinya membutuhkan air. Air adalah sumber kehidupan, dimana makhluk dapat bertahan hidup.Terlebih lagi manusia, salah satu kebutuhan yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari adalah air. Air digunakan untuk kebutuhan mandi, mencuci, minum, memasak dan lainnya
Masalah yang dihadapi saat ini adalah kebutuhan air bersih. Air bersih menjadi sangat langka. Air menjadi mahal, contohnya saja Sungai Kapuas. Air-nya berwarna coklat. Banyak orang yang menggunakannya untuk aktifitas sehari-hari.
Penyebab utama terjadinya pencemaran lingkungan air merupakan ulah tangan manusia sendiri. Membuang sampah semabarangan ke sungai dapat mengakibatkan air tercemar, limbah pabrik, limbah kimia tambang dan lainnya adalah penyebab utama air menjadi tercemar.
Walaupun terjadi pencemaran, namun alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang tercemar melalui proses pemurnian atau purifikasi alami dengan media tanah, pasir, bebatuan serta mikro organisme yang ada. Makanya ada teknologi pemurnian air buatan manusia yang biasa mengunakan lapisan-lapisan penjernihnya adalah, batu, pasir tanah dan sebagainya.
Namun pencemaran yang terjadi secara besar-besaran, membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi air ke dalam bentuk aslinya. Sehingga alam menjadi kehilangan kemampuan memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat-zat kimia membuat parah kondisi alam yang makin lama kian hancur.
Seperti yang dikatakan di awal, bahwa akibat pencemaran ialah pasokan air bersih yang akan sulit didapat dan pastinya dari keadaan air yang tidak bersih, menimbulkan berbagai penyakit. Maka dari itu, yang mesti dilakukan adalah meminimalisasikan pencemaran dengan hidup yang ramah terhadap lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

oleh Zahid Fauzi .R.

Baca Selengkapnya